BERANDA

Rabu, 08 Februari 2012

Selasa, 20 Desember 2011

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (19/12) malam, telah menghentikan status pembantaran tersangka kasus suap cek pelawat, Nunun Nurbaeti. Sehingga, sejak saat itu Nunun dikembalikan ke RUmah Tahanan Negara (Rutan) Pondok Bambu , Jakarta.
Besar kemungkinan, Selasa (20/12) ini, penyidik KPK akan mengunjungi Nunun di Rutan Pondok Bambu. Apakah Nunun akan langsung diperiksa untuk proses penyidikan? "Kemungkinan itu bisa saja," kata Juru Bicara KPK Johan Budi melalui pesan singkatnya, Selasa (19/12).
Seperti diketahui, Tim dokter Rumah Sakit (RS) Polri yang memeriksa Nunun Nurbaeti segera menyerahkan tersangka kasus dugaan suap itu kepada tim dokter dan penyidik KPK. Menanggapi keputusan tim dokter RS Polri tersebut, KPK pun memutuskan untuk menghentikan pembantaran Nunun di rumah sakit.
"Ya jadi setelah kita terima informasi itu, kita memutuskan mulai hari ini menghentikan pembantaran atas tersangka Ibu NN," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat dihubungi Republika, Senin (19/12).
Johan mengatakan, selain menghentikan pembantaran Nunun, KPK pun memutuskan untuk mengembalikan Nunun ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pondok Bambu Jakarta. Di sana, Nunun akan menjalani kehidupannya sebagaimana tahanan lainnya. Namun, mengenai kesehatan Nunun, KPK tetap terus mengawasinya.
Ditanya apakah KPK juga akan memulai kembali memeriksa Nunun, Johan mengatakan mengenai hal tersebut belum ada konfirmasi dari penyidik. Pihaknya masih menunggu keputusan penyidik kapan memanggil Nunun untuk kembali diperiksa.

Senin, 12 Desember 2011

  Setiba dari Bangkok, Thailand, pada Sabtu lalu, Nunun Nurbaetie langsung diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Ina Rachman, pengacara Nunun, mengatakan kliennya bisa menjawab sebagian pertanyaan yang diajukan penyidik KPK. "Ibu (Nunun) tidak hanya diam selama diperiksa KPK. Dia menjawab apa yang diingatnya," kata Ina kemarin.
Bahkan, Ina melanjutkan, pemeriksaan selama dua setengah jam terhadap istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun itu sudah memasuki materi kasus dugaan suap cek pelawat. Misalnya saja, menurut Ina, KPK menanyakan tentang anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang sudah ditahan dalam kasus yang sama. "Ya, dijawab seingatnya," katanya.
Menurut Ina, pemeriksaan di KPK pada Sabtu malam itu berlangsung dalam suasana rileks. Rencananya, Nunun dijadwalkan kembali diperiksa pada Senin siang ini.
Nunun diduga punya peran penting dalam pusaran kasus suap cek pelawat yang diduga berkaitan dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S. Goeltom. Tersangka dituding berperan menyebarkan 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar seusai pemilihan yang dimenangi Miranda itu.
Peran Nunun sebenarnya terungkap dari keterangan Ahmad Hakim Safari M.J. alias Arie Malangjudo, rekan kongsi Nunun di PT Wahana Esa Sejati, perusahaan bidang perkebunan sawit. Dalam keterangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan dokumen yang dimiliki Tempo, Arie mengaku dikenalkan kepada Hamka Yandhu, anggota Komisi Keuangan DPR dari Fraksi Golkar, di ruang kerjanya.
Ketika itu Nunun meminta Arie menjadi kurir untuk menyampaikan "tanda terima kasih" kepada Hamka dan kawan-kawannya. "Tanda terima kasih" itu terbungkus dalam kantong berwarna merah, putih, hijau, dan kuning.
Indonesia Corruption Watch, pegiat antikorupsi, menilai KPK perlu menciptakan suasana kondusif dalam memeriksa Nunun. Tujuannya agar Nunun kooperatif, dan dalang di balik suap terhadap anggota DPR terbongkar. Apalagi hingga kini Miranda Goeltom juga belum jadi tersangka. "KPK harus mengungkap pemberi cek pelawat sesungguhnya," ujar anggota Badan Pekerja ICW, Emerson Yuntho, kemarin.
Emerson juga menyarankan KPK untuk melakukan tawar-menawar dengan Nunun. Salah satunya menawarkan hukuman yang tidak terlalu tinggi bagi Nunun jika ia bersedia buka-bukaan soal kasusnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin menyatakan sebaiknya menunggu perkembangan penyidikan. Namun dia memastikan KPK serius mengusut kasus tersebut.

Rabu, 07 Desember 2011

 
1 / 2 cangkir 
1 / 2 cangkir 
tingkat 2 sdm 
sejumput 
1 / 4 cup 
1 / 2 cangkir 
Meningkatkan diri tepung 
Superfine Gula  
Garam 
mentega cair 
Susu 
Telur  
Tempatkan semua bahan ke dalam mangkuk pencampuran dalam urutan di atas. Kocok selama 2 menit. Tuang ke dalam panci disiapkan. Panggang dalam oven sampai tes kue dilakukan, bila menggunakan tusuk gigi.

Jumat, 02 Desember 2011

 Kisah pilu kembali dialami seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) saat bekerja di luar negeri. Kali ini, kisah itu dialami seorang TKI asal Blok Haji Hariri, RT 01 RW 07, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Nurhayati (16).
Saat ini, Nurhayati sedang menghadapi ancaman hukuman mati di Singapura. Dia didakwa pasal pembunuhan oleh pengadilan di Singapura. Dia dituduh lalai menjaga anak majikannya hingga menyebabkan sang anak majikan tewas.
Kepala Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu, Suratman, menjelaskan, informasi mengenai nasib yang dialami Nurhayati itu datang dari Kemenlu RI.
Berdasarkan informasi dari Kemenlu itu, Nurhayati bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada sebuah keluarga yang tinggal di kawasan Blok 573 Hougang Street 51, Singapura. Di keluarga tersebut, Nurhayati yang mulai bekerja pada September 2010 itu diharuskan menjaga anak majikannya yang berkebutuhan khusus (tunagrahita).
Namun, saat baru dua bulan bekerja, anak majikannya yang bernama Linda Lee Yee Lin terjatuh dari lantai atas rumah dan meninggal dunia. Mengetahui hal tersebut, majikan Nurhayati marah dan melaporkannya ke polisi atas tuduhan pembunuhan.
Melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, pemerintah telah menunjuk pengacara untuk mendampingi Nurhayati pada setiap persidangannya.

Rabu, 23 November 2011

BOGOR -- Berbagai macam pandangan muncul seputar pernikahan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan Putri Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa. 
Banyak pihak menilai pernikahan itu merupakan perkawinan politik antara Partai Demokrat dengan Partai Amanat Nasional. 
Namun SBY menampik semua itu. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menegaskan Siti Ruby Aliya Rajasa merupakan pilihan anaknya. 
"Kami bermaksud untuk menikahkan putra kami dengan pilihannya ananda Siti Ruby Aliya Rajasa ,"jelas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , saat memberikan sambutan pembukaan pengajian bersama, di kediamannya di Puri Cikeas Bogor, Selasa (22/11).
Akad pernikahan kedua mempelai akan dilangsungkan pada Kamis (24/11) lusa di Istana Cipanas, Cianjur.  
SBY yang mengenakan pakaian koko berwarna biru itu mengatakan prosesi pernikahan dilakukan dengan dua cara. Baik melalui syariat Islam maupun dengan cara adat. 
Untuk prosesi adat dilakukan dengan memadukan adat Jawa dan Palembang, Sumatera Selatan. Jelasnya, kata SBY, pada saat akad akan dilangsungkan menggunakan adat Palembang. Sementara resepsi dan prosepsi pernikahan akan digelar memakai adat Jawa.   "Proses perhelatan ini selalu menjadi perhatian tamu undangan. Untuk itu kami akan lakukan secar tertib dan sehikmat mungkin,"terangnya.  
Sebagaimana diketahui, tamu yang diundang tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga perwakilan negara-negara sahabat.